Letaknya di tengah-tengah kota Bandung, jadi nggak sulit dijangkau bahkan oleh kendaraan umum. Untuk masuk ke area taman ini, tiket masuknya Rp10.000., jumlah segitu hanya untuk masuk saja, adapun untuk menaiki wahana-wahana yang disediakan akan dikenakan tarif lagi.
Taman ini menarik banyak perhatian dengan Dancing Fountain dan Kampung Koreanya. Sayangnya, saya ke sana pada pukul 11.00 WIB jadi tidak sempat menyaksikan Dancing Fountain yang baru akan digelar pada pukul 17.00 WIB sore.
Secara personal, saya menyukai tempat ini, bersih dan luas. hanya saja, kurangnya pohon menyebabkan kita tidak bisa jalan-jalan dengan nyaman di sekitar Taman dengan kondisi cuaca Bandung yang terik, sehingga saya sarankan, ketika cuaca Bandung sedang cerah sebaiknya anda membawa payung jika akan berkunjung ke Taman ini.
Taman yang luas dan rata ini, sangat cocok untuk bersepeda. Banyak pengunjung lain yang bersepeda di sekitar taman juga banyak anak-anak yang menikmati sepatu rodanya di area ini. Untuk yang tidak membawa sepeda, taman ini menyediakan sepeda sewaan yang bekerjasama dengan Dishub.
Di tengah-tengan taman, ada danau yang pinggirannya dihiasi bendera-bendera dan tokoh-tokoh yang memprakarsai Koferensi Asia Afrika, serta patung jabat tangan yang khas di depan danau.
Tempatnya cukup Instagrammable sehingga bisa lah buat-buat foto-foto kemudian diunggah ke medsos. Dan karena saya berkunjung di tengah pandemi, tempat ini menurut saya mempunyai fasilitas protokol kesehatan yang memadai seperti pengecekan suhu, sabun dan tempat cuci tangan, serta peringatan untuk menjaga jarak dan memakai masker.
Gimana, tertarik untuk berkunjung? Jangan lupa untuk berbagi pengalaman jika berkunjung ke tempat ini ya ^^
